Penalaran Induktif adalah suatu metode yang menjelaskan permasalahan secara khusus yang kemudian diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
paragraf induktif dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan sebab akibat.
-Generalisasi
yaitu metode penalaran yang menarik kesimpulan secara umum berdasarkan data yang ada.
contoh:
Hasil dari seleksi perlombaan bersepeda tingkat nasional telah keluar. dari 100 peserta, 20 perserta yang lolos ke babak final adalah dari SMA 11 bekasi, 15 dari SMA 23, dan 15 lainya dari SMP 20. Jadi dapat di simpulkan bahwa SMA 11 Bekasi memiliki banyak perserta yang berbakat.
Macam – macam generalisasi :
a. Generalisasi sempurna yaitu generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan penyelidikan. Contoh : sensus penduduk
b. Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Generalisasi ini dapat menghasilkan kebenaran bila melalui pengujian yang benar.
-Analogi
yaitu metode penalaran yang menarik kesimpulan dengan membandingkan 2 hal yang sama.
contoh:
Budi adalah seorang polisi. Setiap hari ia selalu berlatih untuk menjaga kebugaran tubuhnya dan juga meningkatkan fisiknya, demikian juga Rudi. ia seorang
Petinju Profesional, ia selalu berlatih untuk dapat mempertahankan gelarnya. Keduanya membutuhkan mental dan fisik yang kuat, oleh karena itu
menjadi Polisi dan Petinju harus memiliki Mental dan Fisik yang kuat.
-Sebab Akibat
yaitu proses penalaran yang menarik kesimpulan berdasarkan suatu awal dari suatu masalah(sebab) dan di akhiri oleh hasil dari masalah tersebut(akibat)
contoh:
John adalah murid teladan, setiap hari ia selalu belajar dan mengerjakan tugasnya, oleh karena itu John selalu mendapat nilai A.
Contoh Akibat Sebab
Budii mendapat nilai yang mengecewakan pada ujian semester kenaikan kelas. Dia mendapat rangking 50 dari 60 di kelasnya. Hasil yang diperoleh Andi ini dia dapatkan karena belajar yang tidak sunguh sunguh.
Contoh Akibat Akibat
Kemarin Lusi mengalami kecelakaan akibat menabrak pembatas jalan. Akibat dari kecelakaan tersebut dia mengalami patah kaki dan harus dirawat di rumah sakit.
Selasa, 05 November 2013
Selasa, 01 Oktober 2013
Tugas Softskill
Nama : Caesar Tegar Utama
NPM : 21211566
Kelas : 3eb22
Penalaran
Deduktif
1.
Pengertian
Penalaran
Penalaran
adalah Proses berfikir dari indra pengamatan yang menghasilkan suatu hasil
berupa pengertian. Sedangkan yang dimaksud dengan Penalaran Deduktif adalah
suatu metode berfikir dimana seseorang menerapkan hal hal umum yang kemudian di
dihubungkan dengan bagian khusus.
Penalaran
Deduktifpertama kali di terapkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras(600-300
SM).Penalaran
Deduktif juga menerapkan prinsip umum untuk dalam mencapai suatu hasil yang
spesifik. Penalaran secara deuktif memiliki 2 cara yang dapat dilakukan yaitu, Secara
Langsung dan Tidak Langsung
·
Penarikan Kesimpulan Secara
Langsung adalah kesimpulan yang ditarik melalui 1 premis.
Contoh : -Mammal
adalah Mahluk yang Menyusui (premis)
-Semua Mahluk yang Menyusui
adalah Mammal (kesimpulan)
·
Penarikan Kesimpulan Secara Tidak
Langsung adalah kesimpulan yang ditarik berdasarkan 2 premis,
Contoh : -Semua
Murid Sekolah SMA wajib mengenakan Dasi(Premi 1)
-Budi adalah murid Sekolah SMA
(Premi 2)
-Budi Wajib Mengenakan Dasi (Kesimpulan)
2.
Macam
Macam Penalaran Deduktif
I.
Silogisme
Silogisme
adalah sebuah penarikan kesimpulan secara deduktif yang disusun dari 2 Pendapat
yang diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh: Semua yang Bernafas pasti akan
Mati(Pendapat 1)
Kerbau adalah hewan yang bernafas (Pendapat
2)
Kerbau pasti akan Mati(Kesimpulan)
II.
Entimen
Entimen
adalah penalaran secara langsung dimana premisnya dihilangkan atau tidak
diucapkan karena sudah sama sama diketahui.
Contoh: Fotosintesis memerlukan cahaya
matahari
Di malam hari tidak ada cahaya matahari
Pada malam hari tidak ada fotosintesis
III.
Silogisme
Kategorial
Silogisme
Kategorial adalah silogisme yang isinya disusun oleh klasifikasi premis dan
kesimpulan yang kategoris
Contoh
: Semua mahkluk hidup membutuhkan oksigen (premis umum)
Manusia adalah mahluk hidup (premis minor)
Manusia membutuhkan oksigen (premis kesimpulan)
IV.
Salah
Nalar
Salah Nalar
adalah suatu gagasan atau pikiran seseorang yang keliru atau kesimpulan yang
salah dalam proses berfikir. Hal ini terjadi dikarenakan seseorang tersebut
memiliki gangguan emosional atau banyak pikiran yang menyebabkan konsentrasi
dalam menalarkan suatu masalah terganggu.
Contoh
: Rudi adalah anak yang rajin berlajar. Oleh sebab itu, Rudi adalah anak yang
rajin belajar
Beberapa
contoh salah nalar yang lainya adalah sebagai berikut.
Deduksi yang salah
Yaitu
Simpulan dari suatu silogisme dimana premisnya tidak memenuhi persyaratan,
contoh.
-
Jika kita banyak makan ikan,
makan kita bias bernafas dilaut.
Penyebab
yang salah nalar
Yaitu
kesalahan dalam menilai sesuatu yang mengakibatkan kesalah pahaman,
contoh.
-
Kita harus banyak banyak duduk di
kantor agar cepat naik gaji.
Senin, 30 September 2013
The Alibi(Tugas Softskill)
Nama : Caesar Tegar Utama
NPM : 21211566
Kelas : 3eb22
SANG ALIBI
Alih bahasa: Kathleen SW.
GM 402 01.304
Hak cipta terjemahan Indonesia :
PT Gramedia Pustka Utama
Jl. Palmerah Selatan 24-26
Jakarta 10270
Diterbitkan pertamakali oleh
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Anggota IKAPI,
Jakarta, Maret 2001
Tebal Buku :
18cm 656 hlm
SANG
ALIBI
Lahir dari keluarga
Charleston yang terpandang, Hammond Cross bertekad menjadi jaksa wilayah
berikutnya – tanpa mengorbankan integritasnya. Membongkar kasus pembunuhan
sensasional terhadap tokoh real estate terkemuka, Lute Pettijohn, adalah tiket
utamanya untuk mencapai cita cita itu. Namun ketika ia sibuk meraih impianya,
orang yang dekat denganya diam diam menyusun rencana untuk menjatuhkanya…
Steffi Mundell, kolega, mantan
kekasih, dan sainganya; Rory Smilow, detektif bagian pembunuhan sekaligus musuh
bebuyutanya; Davee Pettijohn yang licik dan cantik, janda Lute yang juga teman
lama Hammond; dan tersangka utamanya, wanita misterius yang mengetahui
satu-satunya rahasia yang bisa berakibat fatal terhadap karier Hammond.
Untuk pertama kali dalam
kariernya, Hammond membengkokan hokum dan aturan demi kepenigan si tersangka. Semua
bukti mengarah kepada wanita itu, Namun sebaliknya wanita itu memiliki alibi
yang sempurna-Hammond Cross sendiri. Benarkah wanita itu manipulator lihai yang
telah menjebak Hammond? Ataukah ia hanya korban yang sama sekali tidak
bersalah?
Penerbit
PT Gramedia
Pustaka tama
Jl. Palmerah
Selatan 24-26, Lt. 6
Jakarta
10270
http://www.gramedia.com
Langganan:
Postingan (Atom)