Nama : Caesar Tegar Utama
NPM : 21211566
Kelas : 3eb22
Penalaran
Deduktif
1.
Pengertian
Penalaran
Penalaran
adalah Proses berfikir dari indra pengamatan yang menghasilkan suatu hasil
berupa pengertian. Sedangkan yang dimaksud dengan Penalaran Deduktif adalah
suatu metode berfikir dimana seseorang menerapkan hal hal umum yang kemudian di
dihubungkan dengan bagian khusus.
Penalaran
Deduktifpertama kali di terapkan oleh Aristoteles, Thales, Pythagoras(600-300
SM).Penalaran
Deduktif juga menerapkan prinsip umum untuk dalam mencapai suatu hasil yang
spesifik. Penalaran secara deuktif memiliki 2 cara yang dapat dilakukan yaitu, Secara
Langsung dan Tidak Langsung
·
Penarikan Kesimpulan Secara
Langsung adalah kesimpulan yang ditarik melalui 1 premis.
Contoh : -Mammal
adalah Mahluk yang Menyusui (premis)
-Semua Mahluk yang Menyusui
adalah Mammal (kesimpulan)
·
Penarikan Kesimpulan Secara Tidak
Langsung adalah kesimpulan yang ditarik berdasarkan 2 premis,
Contoh : -Semua
Murid Sekolah SMA wajib mengenakan Dasi(Premi 1)
-Budi adalah murid Sekolah SMA
(Premi 2)
-Budi Wajib Mengenakan Dasi (Kesimpulan)
2.
Macam
Macam Penalaran Deduktif
I.
Silogisme
Silogisme
adalah sebuah penarikan kesimpulan secara deduktif yang disusun dari 2 Pendapat
yang diakhiri dengan kesimpulan.
Contoh: Semua yang Bernafas pasti akan
Mati(Pendapat 1)
Kerbau adalah hewan yang bernafas (Pendapat
2)
Kerbau pasti akan Mati(Kesimpulan)
II.
Entimen
Entimen
adalah penalaran secara langsung dimana premisnya dihilangkan atau tidak
diucapkan karena sudah sama sama diketahui.
Contoh: Fotosintesis memerlukan cahaya
matahari
Di malam hari tidak ada cahaya matahari
Pada malam hari tidak ada fotosintesis
III.
Silogisme
Kategorial
Silogisme
Kategorial adalah silogisme yang isinya disusun oleh klasifikasi premis dan
kesimpulan yang kategoris
Contoh
: Semua mahkluk hidup membutuhkan oksigen (premis umum)
Manusia adalah mahluk hidup (premis minor)
Manusia membutuhkan oksigen (premis kesimpulan)
IV.
Salah
Nalar
Salah Nalar
adalah suatu gagasan atau pikiran seseorang yang keliru atau kesimpulan yang
salah dalam proses berfikir. Hal ini terjadi dikarenakan seseorang tersebut
memiliki gangguan emosional atau banyak pikiran yang menyebabkan konsentrasi
dalam menalarkan suatu masalah terganggu.
Contoh
: Rudi adalah anak yang rajin berlajar. Oleh sebab itu, Rudi adalah anak yang
rajin belajar
Beberapa
contoh salah nalar yang lainya adalah sebagai berikut.
Deduksi yang salah
Yaitu
Simpulan dari suatu silogisme dimana premisnya tidak memenuhi persyaratan,
contoh.
-
Jika kita banyak makan ikan,
makan kita bias bernafas dilaut.
Penyebab
yang salah nalar
Yaitu
kesalahan dalam menilai sesuatu yang mengakibatkan kesalah pahaman,
contoh.
-
Kita harus banyak banyak duduk di
kantor agar cepat naik gaji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar